Kamu 10 detik yang berharga
Tidak
ada yang lebih bahagia selain melihat kedua orang tuaku tersenyum bangga ,
tidak ada yang lebih bahagia selain melihat kedua orang tuaku sehat dan masih
tetap terlihat muda. Taukah kamu ? ada satu hal lagi yang membuatku bahagia,
yaitu melihatmu.
Sesederhana
itukah ? aku hanya melihatmu saja sudah bahagia, apa lagi mendapat senyuman
darimu dan mungkin tegur sapa dan sedikit obrolan hangat di temani secangkir teh.
Seperti
beberapa waktu yang lalu, melihatmu 10 detik hampir saja membuat jantungku
berhenti berdetak, napasku tersa sesak, mataku tidak sanggup berkedip, dan
bibir ini tidak dapat mengatakan apapun. Diam kaku selama 10 detik, 10 detik
terasa 1 jam, entah apa itu tapi benar itu yang ku rasakan.
Bahagia
? sedih ? ingin marah ? ingin menangis ? ingin apa ?
Aku
hanya ingin memelukmu mungkin ? mengatakan seutas kalimat yang lama tidak
pernah ku ucapkan dengan baik.
Mungkin
itu pertemuan pertama dan terakhir setelah beberapa bulan yang lalu, setelah
kamu pergi. Aku mengatakan terakhir karena, aku sudah tidak sanggup lagi
bertemu denganmu, bertemu denganmu 10 detik saja hampir membuatku tidak keruan,
apalagi bertemu dengan mu lagi di lain waktu dengan wanita lain mungkin saja. Aku
lebih baik tidak melihatmu dari pada harus menebak-nebak siapa yang ada di
sebelahmu atau mungkin menebak siapa yang sedang menunggumu kembali ke kota
sana.
Aku
lebih baik duduk diam di belakang rumah, menikmati sore sambil membaca novel
kemudian sesaat mengingat apa yang telah kau katakan sebelum pergi,
“
aku pasti kembali, “
HA
HA HA
Terlalu
percaya padamu, mungkin sangat percaya. Mengapa tidak terpikir untuk bertanya “
jika kau pasti kembali dengan siapakah kau akan kembali ?” atau mungkin saja “
Jika kau kembali,semoga tidak ada yang tertinggal di sana “
Aku
benci untuk mengatakan bahwa aku masih mempercayai semua perkataanmu, belum
move on mungkin bahasa yang pas untukku. Mungkin ini memang harus begini,
seperti apa yang di katakan banyak orang, semakin berlari semakin di kejar,
semakin berusaha melupakan malah semakin ingat !
Aku
berusaha melupakanmu dengan memadatkan jadwal harian ku, les sana sini,pulang
sehabis magrib, berangkat paling awal, tidur cepat, bangun cepat semuanya ku
lakukan untuk melupakanmu, setelah aku hampir saja sukses kamu datang lagi,
walau hanya 10 detik.
10
detik aku bisa memandang wajahmu, memandang matamu, memandang sosok pria yang
dulu selalu berada di sela canda dan tawaku, memandang sosok yang selalu berada
di tengah kesedihanku dan berusaha menghiburku, memandang pria yang selalu
menjadi penyemangatku saat aku merasa lelah sekolah. 10 detik yang berharga.
0 komentar:
Posting Komentar