Pages

Ads 468x60px

Jumat, 27 April 2012

Permainan Bahasa.. (Kocak)

 Di berbagai media sosial suka ada yang mengkritisi bahasa, yang kadang lucu tapi lebih sering garing.
Seperti “menuntut ilmu”, pasti sudah sering dengar kan beberapa komentar seperti, “Jangan pernah menuntut ilmu karena ilmu tak pernah bersalah, kenapa harus dituntut?”
Saya jadi tertarik merangkum permainan bahasa yang aneh dan lucu walau rada garing tersebut:
  • “mencari ilmu” –> “Memangnya ilmu itu bisa hilang ya? Sampai harus dicari..”
  • “mengarungi samudera” –> “Kok mengarungi samudera sih? Emangnya bisa? Mengarungi beras tuh baru bisa..”
  • “mengejar cita-cita” –> “Cita-cita kok dikejar, emangnya cita-cita itu buronan? Salah apa dia, sampai dikejar-kejar..”
  • “mencuri hati” –> “Aiih yang mencuri hati bisa di penjara tuh. Aku tuntut dia, kalau sampai berani mencuri hatiku..”
  • “patah hati” –> “Suka bingung dengan orang yang patah hati, kenapa masih bisa update status ya? Bukannya dia harus segera operasi hati?”
  • “minta maaf” –> “Orang bersalah itu kayak pengemis ya? Kerjanya minta maaf terus. Sudah bersalah, nggak modal lagi. Bukannya beli malah minta. Pantesan nggak dikasih maaf. Hari ginii masih mau yang gratiss??”
  • “jual mahal” –> ”Berapa sih mahalnya? Semahal-mahalnya masih bisa dibeli dong. Konglomerat pasti bisa beli kan?”
  • “harga diri” –> “Berapa sih harganya? Siapa tau masih bisa ditawar. Kalau dapat diskon, aku beli deh..”
Atau permainan bahasa ala Akbar Grand Finalis Stand Up Comedy Kompas TV lebih lucu lagi,
  • “Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara”, pantesan semakin banyak yang miskin, habisnya fakir miskin dipelihara, kan jadi tambah banyak. kayak ayam atau sapi kalau dipelihara jadi tambah banyak kan?
  • Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”, pantes yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin, habisnya pakai asas kekeluargaan bukan pakai asas perekonomian. Kalau asas kekeluargaan, ya banyak nggak enaknya, banyak mengalah, kan keluarga sendiri.
Atau permainan bahasa ala Riyan Grand Finalis Stand Up Comedy Kompas TV juga:
  • Kalau ingat kata-kata guru waktu SD, saya jadi bingung. “Gantungkan cita-citamu setinggi langit”. Ini membuat banyak pekerjaan tambahan, yang membuat cita-cita nggak kesampaian. Pertama menggantungkan cita-cita di langit saja, sudah jadi pekerjaan tersendiri, kedua untuk meraih cita-cita yang sudah digantung itu, pekerjaan lagi, Terus kapan kerja biar cita-citanya bisa terwujud?
  • “Harga beras bersahabat”. Maksudnya harga beras bersahabat dengan siapa? Dengan kita? Memang pernah kenalan? Bisa-bisa nanti jatuh cinta dengan harga beras, terus jadian, terus galau gara-gara harga beras.
Pasti masih banyak lagi permainan bahasa yang diartikan secara baku dan brutal, dengan maksud hanya untuk seru-seruan di media sosial, terutama twitter. Hmm… Ada ide lain?
___
Lagi iseng.. Biar nggak ngantuk…

0 komentar:

Posting Komentar