Hari ini hari senin, tepat pukul 06.45 kegiatan rutin setiap
SMA di langsungkan, Upacara pengibarang bendera merah putih. Hari ini cuaca
sedang tidak bersahabat sepertinya, angin tak terus berhembus dan hawa dingin
menusuk kedalam sendi dan kulit ku. “ hari ini dingin skali “
Tanpa sengaja aku melihat seorang pria, bertubuh tegap dengan
pakaian rapi di tambah rambut cepaknya membuatnya terlihat lebih menawan, siapa
dia ? . selama kegiatan upacara aku hanya memandangnya, dia sangat berbeda, dia
tidak seperti yang lain. Dalam satu barisan, hanya dialah yang paling menawan,
lebih rapi dan yang lebih penting, dia lebih manis. Semua keindahan itu
tersimpan baik dalam diamnya. Dia tidak bersua sedikitpun, ia tidak menatap
manapun, dia hanya menatap fokus pada Pembina upacara, mengikuti upacara dengan
sangat khitmat. Aku tahu, dalam diamnya pasti masih banyak lagi rahasia yang
tidak kalah menawan dari yang aku duga. Aku suka caranya untuk diam, tidak
banyak berbicara, cukup tersenyum atau menganggukan kepala. Aku bukan menyukai hal
yang sudah banyak di terka orang, aku suka hal yang susah ku terka, mungkin
salah satunya cara pandangnya terhadap seseorang, mungkin juga caranya untuk
berkomunikasi dengan orang lain, bahasa yang lugas dan terdengar ramah itu
sudah cukup membuatku lebih dari sekedar tersenyum dengan pipi merona. Ada banyak
lelaki tampan di lapangan sekolah ini, namun yang menawan hanya 1, Mungkin ?.
aku tidak bisa mengatakan ini, aku hanya memandang di satu sisi saja,
sebenarnya ada yang lebih menawan lagi. Aku tidak sadar saat orang yang hampir
di setiap harinya selalu bersamaku itu juga menawan, namun cara mereka
memancarkannya berbeda. Dia memancarkan sesuatu, namun aku tidak tahu itu apa. Saat
aku terdiam, aku tiba-tiba saja memikirkannya. dia menawan saat dia berada di
dekatku, saat dia berada sekitar 20 cm dari ku, saat aku dan dia saling
membantu, saling menggenggam satu sama lain, dan yang lebih penting saat kami
saling memperhatikan hal yang tidak biasa kami perhatikan. Dekat dengannya
adalah menjadi hal biasa, saling menggenggam adalah hal biasa bagi kami. Padahal
itu adalah hal ‘istimewa’ bagi orang lain. Orang lain tidak tahu, apa alasan
kami berdekatan, apa alasan kami saling menggenggam dan apa alasan kami saling
memperhatikan apa yang tidak kami perhatikan. Itu semuanya bukan karna
keiinginan kami, itu terjadi secara tidak sadar (sengaja di lakukan bukan dasar
keiinginan) entah bagaimana aku harus menjelaskannya.
Suatu hari, aku sengaja mencuri tatapannya, memperhatikan
sedikit sekali. Saat dia mengalunkan sebuah lagu, lagu sederhana dengan di
iringi alunan senar gitar yang saling beradu, tanpa terasa aku memejamkan mata
dan membukanya lalu tersenyum. Sesaat kemudian aku tersadar, apakah ini permata
menawan yang ia sembunyikan ?.
Kali ini aku tidak bisa memastikan mana yang lebih menawan,
pria di lapangan sekolah tadi ataukah pria yang ada di dekatku saat ini ?
sumber gambar : gambar 1
0 komentar:
Posting Komentar